"5 contoh virus"
Gw ngepost ini karna kebetulan ada tugas biologi yah trus bikinnya juga seadanya doang gk niat -niat amat jadi mohon di maklumi dan semoga bermanfaat .
1.Virus polio
Polio atau
poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang
sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan
kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian.
1.PENYEBAB
Penyakit polio
disebabkan oleh virus yang umumnya masuk melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi dengan tinja dan virus polio. Sama halnya seperti cacar, polio
hanya menjangkiti manusia. Dalam tubuh manusia, virus polio menjangkiti tenggorokan
dan usus. Selain melalui kotoran, virus polio juga bisa menyebar melalui
tetesan cairan yang keluar saat penderitanya batuk atau bersin.
Imunisasi atau pemberian
vaksin polio dapat meminimalisasi terjangkit virus polio. Anak-anak, wanita
hamil dan orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, sangat rentan terkena
virus polio jika di daerah mereka tidak terdapat program imunisasi atau tidak
memiliki sistem sanitasi yang bersih dan baik.
Orang-orang yang belum
divaksinasi akan memiliki tingkat risiko terjangkit polio yang tinggi jika
melakukan atau mengalami hal-hal seperti berikut ini.
§ Tinggal serumah dengan penderita polio.
§ Sistem kekebalan tubuh yang menurun.
§ Bepergian ke daerah di mana polio masih kerap
terjadi.
§ Telah melakukan operasi pengangkatan amandel.
Gejala Penyakit Polio
Kebanyakan penderita
polio tidak menyadari bahwa diri mereka terinfeksi karena virus polio pada
awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali, dan
tidak membuat mereka menjadi sakit.Penderita polio dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu polio non-paralisis, polio paralisis, dan sindrom pasca-polio.
Polio non-paralisis
Adalah tipe polio yang tidak menyebabkan
kelumpuhan. Gejalanya tergolong ringan. Berikut ini adalah gejala polio
non-paralisis yang umumnya berlangsung antara satu hingga sepuluh hari: Muntah,Lemah
otot,Demam,Meningitis,Merasa letih,Sakit tenggorokan,Sakit kepala,Kaki, tangan, leher, dan punggung terasa kaku dan sakit
Polio paralisis
Polio paralisis adalah tipe
polio yang paling parah dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Polio paralisis bisa
dibagi berdasarkan bagian tubuh yang terjangkit, seperti batang otak, saraf
tulang belakang, atau keduanya.
Gejala awal polio paralisis
sering kali sama dengan polio non-paralisis, seperti sakit kepala dan demam.
Namun biasanya dalam jangka waktu sepekan, gejala polio paralisis akan muncul,
di antaranya sakit atau lemah otot yang serius, kaki dan lengan terasa terkulai
atau lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
Beberapa penderita polio
paralisis bisa mengalami kelumpuhan dengan sangat cepat atau bahkan dalam
hitungan jam saja setelah terinfeksi dan kadang-kadang kelumpuhan hanya terjadi
pada salah satu sisi tubuh. Saluran pernapasan mungkin bisa terhambat atau
tidak berfungsi, sehingga membutuhkan penanganan medis darurat.
Sindrom pasca-polio
Sindrom pasca-polio
biasanya menimpa orang-orang yang rata-rata 30-40 tahun sebelumnya pernah
menderita penyakit polio. Gejala yang sering terjadi di antaranya:
Sulit bernapas atau
menelan.Sulit berkonsentrasi atau mengingat.Persendian atau otot makin lemah
dan terasa sakit.Depresi atau mudah berubah suasana hati.
Gangguan tidur dengan kesulitan bernapas.Mudah lelah.Massa otot tubuh
menurun.
Langkah Melakukan Perawatan Polio
Diagnosis awal polio
dapat dilakukan dengan menanyakan gejala yang dialami pasien, apakah telah
diberikan vaksin polio sebelumnya atau melakukan kontak dengan penderita polio,
dan melalui pemeriksaan fisik. Pemeriksaan sampel cairan serebrospinal, tinja,
atau lendir akan dilakukan untuk memastikan hasil diagnosis.
ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai
perawatan untuk mencegah komplikasi dan membuat penderita merasa lebih nyaman,
seperti terapi fisik untuk mencegah hilangnya fungsi otot, obat pereda nyeri,
pola makan yang bernutrisi, istirahat yang cukup, dan alat bantu pernapasan
jika diperlukan.
Mencegah Tertular Penyakit
Polio
Polio dapat dicegah
dengan vaksinasi yang bisa memberikan kekebalan terhadap penyakit polio seumur
hidup. Anak-anak harus diberikan
empat dosis vaksin polio tidak aktif, yaitu pada saat mereka berusia 2 bulan, 4
bulan, 6 bulan, dan antara 1.5-2 tahun. Vaksin
polio dengan virus tidak aktif memiliki kemungkinan mendekati 100 persen untuk
secara efektif mencegah polio setelah tiga kali penyuntikan, dan aman bagi
orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah. Efek samping yang umumnya terjadi
setelah pemberian suntikan adalah rasa sakit dan kemerahan pada titik
penyuntikan.Orang dewasa yang harus mendapatkan serangkaian vaksin polio adalah
mereka yang belum pernah divaksinasi atau status vaksinasinya tidak jelas.Dosis
orang dewasa adalah dua dosis pertama dengan jarak waktu antara 1-2 bulan, dan
dosis ketiga antara 6-12 bulan setelah pemberian dosis kedua.Sebagian orang
yang diberikan vaksin polio bisa mengalami alergi. Jika setelah disuntik
mengalami alergi, segera temui dokter.Reaksi alergi yang mungkin terjadi dan
biasanya muncul setelah beberapa menit hingga beberapa jam adalah pusing,
lemas, tenggorokan bengkak, sulit bernapas, pucat, serak,biduran, dan jantung
berdetak kencang.
2.Virus herpes
Herpes,
adalah sebuah penyakit kulit yang umumnya disebabkan oleh virus. Pemahaman yang
salah mengenai penyebab timbulnya penyakit ini biasanya diprasangkai sepenuhnya
karena hubungan seksual yang tidak sehat, padahal penyebab utama penyakit
herpes adalah infeksi virus.
Gejala
Penyakit
ini ditandai dengan rasa tidak enak badan, demam, nyeri / pegal-pegal, dan
dapat pula disertai sesak nafas. Saat ini, penyakit herpes sendiri dibagi
menjadi dua menurut jenis virus penyebabnya, yaitu herpes zoster dan herpes
simpleks.
Sebab - Jenis Herpes
Herpes zoster
disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Mirip
seperti cacar air yang menimbulkan gelembung-gelembung pada kulit berwarna
merah kecoklatan. Gelembung-gelembung ini yang nantinya akan menyebabkan
infeksi pada kulit apabila pecah. dapat menginfeksi ke seluruh bagian kulit
tubuh.
Herpes genitalis
oleh virus harpes simpleks yang berasal dari hubungan seksual yang tidak sehat,
jenis penyakit herpes ini banyak terjadi di wilayah Amerika, khususnya Amerika
Serikat, penyakit ini telah menginfeksi hampir sebanyak 20% orang dewasa di
sana.
Penularan
Penularan herpes selain murni akibat infeksi virus,
penyakit ini dapat menular melalui kontak mata dengan penderita, sentuhan
dengan bagian yang terinfeksi, dan hubungan seksual dengan penderita.
Pengobatan
Untuk menyembuhkan penyakit herpes sendiri dapat dilakukan dengan mengkonsumsi
obat-obatan medis yang dapat dikonsultasikan dengan ahli medis seperti dokter
spesialis, dan dokter pribadi anda.
Ciri-ciri dan penularan
Herpes
Ciri-ciri
herpes ini yaitu rasa sesak nafas, demam, mengigil, sendi terasa nyari, pegal
hanya pada satu bagian tubuh saja.
Biasanya ciri-ciri herpes lainya yang menyerang
penderita penyakit herpes kadang merasa dirinya terserang usus buntu, migraine
atau serangan jantung. Kemudian akan muncul gelembung kecil di daerah punggung
tetapi pada 1 sisi saja yaitu pada daerah persarafan tertentu. Gelembung
tersebut terasa nyeri dan bisa pecah sehingga dapat terinfeksi oleh bakteri.
Gelembung yang terasa nyeri tersebut sebagai
ciri-ciri herpes, juga dapat muncul pada area mata, dahi dan sekitar genital
dan hanya muncul pada 1 sisi tubuh. Serangan penyakit herpes dapat terjadi
sekaligus pada beberapa area persarafan yang menyebabkan perluasan penyakit
herpes ke bagian tubuh yang lain hingga ke kepala.
Tetapi pada umumnya ciri-ciri herpes dan penyakit
heroes hanya menyerang area persarafan di daerah dada. Agar tidak dimasuki
kuman dan tidak menimbulkan bekas maka sebisa mungkin menjaga agar gelembung
pada kulit tersebut tidak pecah dengan menggunakan bedak talek yang dapat
melicinkan kulit.
Biasanya beberapa hari kemudian, gelembung pun akan
mengempis karena tubuh yang menyerapnya dan akan ada bekas hitam pada kulit.
Jika penderita penyakit herpes tahan terhadap dingin maka boleh saja mandi.
Pada umumnya penyakit herpes menular melalui kontak
langsung. Bahkan untuk herpes zoster dapat menular melalui udara namun daya
tularnya tidak sekuat cacar air. Jika ada orang yang tertular penyakit herpes
zoster, biasanya ciri-ciri herpes awalnya terkena cacar air dulu walaupun dia
belum pernah sakit cacar air.
Oleh sebab itu, penderita penyakit herpes sebaiknya
beristirahat dulu hingga pegalnya tidak terasa lagi dan lukanya mongering.Sebagai
upaya pencegahan dari penularan herpes, sebaiknya diberikan imunisasi vaksin
varisela zoster. Berikan satu kali, pada anak sehat usai 1-12 tahun. Imunisai
juga dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan
kekebalan menjadi 60-80%. Dan berikan imunisasi sekali lagi saat ia dewasa,
untuk menyempurnakannya.
Sebagai informasi agar Anda terhindari dari
penularan herpes, virus tidak akan hilang 100% pada tubuh penderita penyakit
herpes saat penderita sudah merasa sehat. Virus ini masih bersembunyi dalam sel
ganglion dorsalis sistem saraf sensoris sang penderita. Jika daya tahan tubuh
sang penderita ini melemah, maka virus akan menyerang kembali dalam bentuk
herpes zoster dan memiliki gejala yang sama dengan penyakit cacar air. Bagi
Anda yang belum pernah mengalami penyakit herpes, apabila terserang virus
varicella-zoster maka tidak akan langsung mengalami penyakit herpes zoster,
tetapi akan mengalami cacar air terlebih dahulu.
Hindari Penularan Herpes dengan tidak ada kontak
fisik dengan penderita herpes. Agar penularan herpes tidak menyebar di
lingkungan Anda.
Cara Mengobati
Herpes
Cara Mengobati Herpes simpleks bisa dilakukan asal
kita tekun ketika mengobatinya. Sebab, semua jenis pengobatan akan percuma jika
tidak dilakukan secara tekun dan terus-menerus. Penyakit Herpes simpleks disebabkan
oleh virus yang berbeda dengan herpes zoster yaitu virus hominis (HVH),
sedangkan herpes simpleks diakibatkan oleh Herves Simpleks Virus (HSV). Gejala
penyakit herpes yaitu timbul gelembung gelembung kecil di daerah genitalis.
Gelembung gelembung tersebut terasa nyeri bila disentuh dan harus hati-hati
karena gelembung penyakit herpes tersebut bisa pecah dan mengakibatkan infeksi.
Cara Mengobati Herpes ini bisa dilakukan melalui
pengobatan medis atau pengobatan tradisional. pengobatan tradisional yang menampilkan hasil
laboratorium bahwa IgG seseorang yang terkena herpes genitalis dapat kembali
menjadi negatif.Sedangkan untuk mencegahnya, cukup dengan tidak berganti-ganti
psangan seksual dan menjaga kondisi tubuh agar stamina dan kekebalan tubuh tidak
menurun. Caranya dengan mengonsumsi buah dan sayur yang cukup, aktif
berolahraga serta konsumsi multivitamin jika diperlukan.Untuk mempercepat
penyembuhan, lakukan hal-hal berikut:Jangan menggaruk,Jangan digosok dengan
handuk,Menjaga pola makan, Istirahat yang cukup
3.Virus ebola
Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada
manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Masa inkubasi biasanya dimulai
dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus.
Apakah Penyebab Penyakit Virus Ebola
Virus Ebola adalah keluarga dari viral Filoviridae.
Ilmuwan juga menyebutnya Filovirus. Virus jenis ini menyebabkan demam yang
diikuti oleh pendarahan didalam dan diluar tubuh disertai demam yang sangat
tinggi. Ebola selanjutnya dapat dibedakan menjadi beberapa subjenis yang
dibedakan dari tempat dimana mereka ditemukan. Nama nama berikut ini adalah
contohnya
Ebola
Bundibugyo,Ebola Reston,Ebola Sudan,Ebola Tai Forest,Ebola Zaire
Virus Ebola berasal
dari Kelelawar Buah Afrika.
VIrus ini dikenal dengan nama Virus Zoonotic karena ditransmisikan dari hewan
ke manusia. Manusia juga dapat menyebarkan virus ini ke sesama manusia.
Binatang lain yang dapat menjadi inang virus Ebola ini adalah :
Simpanse,Antelope,Gorilla.Monyet,Landak Porcupine
Karena manusia dapat saja terinfeksi
dari binatang-binatang tersebut diatas, virus dapat ditransmisikan dari darah
binatang ataupun cairan tubuh lain. Ketika orang telah terinfeksi oleh virus
ebola, mereka menularkannya kepada orang lain jika orang itu kontak dengan
penderita melalui :
ASI,Tinja atau kotoran,Saliva (air liur),Sperma (menurut CDC, Ebola dapat hidup didalam cairan sperma
selama 3 bulan),Keringat,Urine
Cairan-cairan tubuh tersebut dapat membawa
Virus Ebola. orang dapat tertular ebola ketika mereka melakuan kontak dengan
cairan-cairan tersebut melalui mata, hidung, mulut, ataupun kulit yang terluka.
Pekerja kesehatan adalah golongan yang paling beresiko dengan ebola karena
mereka biasanya bekerja dekat dengan darah dan cairan tubuh lainnya.
Ebola dapat juga menyebar melalui benda yang
terkena objek yang terjangkiti virus, seperti jarum suntik ataupun interaksi
dengan binatang. Sampai saat ini, Ebola hanya diketahui dapat ditularkan dari
mamalia ke manusia. Serangga seperti nyamuk tidak termasuk dalam perantara
penyebaran ebola.
Ciri-Ciri Penderita Ebola
Menurut CDC, ciri dan gejala ebola terkadang
membutuhkan waktu hingga 3 minggu untuk terlihat. Beberapa gejala wabah ebola
adalah :
- Diare
- Demam
- PUsing Kepala
- Nyeri Otot
- Nyeri Perut (Mules)
- Pendarahan dan memar tanpa
sebab
- Muntah (baik biasa maupun
darah)
Jika merasa terjangkiti, Anda harus segera
mencari pertolongan kesehatan jika demam melebihi 101.4 F dan merasakan gejala
seperti yang disebutkan diatas.
Diagnosa Penyakit Virus Ebola
Gejala awal dari Ebola sangat mirip dengan
gejala penyakit lain seperti Flu, Malaria ataupun Typhoid. Orang yang menderita
penyakit Ebola harus segera di isolasi untuk melindungi dari penyebaran lebih
luas.
Test sampel darah dapat mengidentifikasi
antibody dari virus ebola ketika orang merasakan gejalanya. Tes darah dapat
juga menentukan kadar sel darah putih, platet dan enzym hati.
Jika orang telah sembuh dari penyakit ebola,
mereka akan membuat antibodi khusus terhadap penyakit tersebut dalam darah
mereka. Sebagai tambahan dari tes darah, doktor dapat juga melihat aktivitas
pasien, apakah mereka telah pergi ke tempat daerah pandemi ebola atau telah
berinteraksi dengan orang yang dicurigai menderita ebola?
Perawatan Penderita Penyakit Ebola Virus
Penyakit virus ebola tidak terdapat obat
maupun vaksinnya pada saat ini. Sebagai gantinya, perawatan hanya dapat
dilakukan untuk menstabilkan pasien. Perawatan dukungan yang dapat dilakukan
antara lain :
- Memberikan obat-obatan untuk
mempertahankan tekanan darah
- mengatur keseimbangan
elektrolit dalam tubuh
- memberikan ekstra oksigen
jika diperlukan
- memberikan cairan infus
intravenous untuk mencegah dehidrasi
- merawat infeksi yang terjadi
sebagai efek samping penyakit dan juga mencegah adanya infeksi lanjutan
Daya tahan tubuh setiap orang berbeda dalam
menghadapi penyakit ebola. Ketika seseorang dapat saja sembuh tanpa adanya
komplikasi, kadang orang lain menderita efek samping dari penyakit ini.
Mencegah Penyakit Ebola
Setiap orang dapat mengambil langkah-langkah
pencegahan untuk melindungi diri dari Ebola. Langkah-langkah tersebut antara
lain
- Menghindari kontak dengan
darah atau cairan tubuh lain
- Membaca dan mencari
informasi mengenai pengenalan penyakit ini, dan bagaimana mencegahnya
- Mempraktekan kebersihan
tubuh, termasuk mencuci tangan dengan sabun, air mengalir atau dengan
sanitizer berbasis alkohol
- Berhati-hati ketika ikut
serta dalam acara penguburan orang yang meninggal karena penyakit Ebola
- Berhati-hati ketika
menangani barang-barang yang pernah dipegang oleh penderita Ebola,
termasuk didalamnya pakaian, tempat tidur, jarum dan peralatan medis
lainnya.
Pekerja kesehatan dan teknisi laboratorium
harus bertindak dengan ekstra hati-hati. Hal ini termasuk mengisolasi orang
yang terjangkit virus ebola dan mengenakan pakaian pelindung, sarung tangan,
topeng, pelindung mata ketika bekerja dengan orang yang terjangkiti virus
ebola. Protokol penanganan barang-barang penderita ebola harus dilaksanakan secara
ketat untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Kru kebersihan juga harus menggunakan cairan
pemutih untuk membersihkan lantai dan permukaan dimana telah terdapat kontak
dengan penderita Ebola.
4.virus flu burung
Penyakit flu burung yang dalam bahasa
inggrisnya disebut avian influenza sempat menjadi salah satu penyakit akibat
virus yang sangat mematikan. Flu burung atau H5N1 merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti
burung dan mamalia namun akhirnya menular ke manusia.
Penularan
Cara penularan virus flu burung dapat melalui kontak
langsung dengan burung liar dan unggas ternak yang terjangkit H5N1. Pada kasus
yang terjadi di Asia Tenggara kebanyakan penularannya terjadi melalui jalur
transportasi atau peternakan unggas dan burung-burung liar yang melakukan
migrasi.Selain itu penularan juga dapat melalui makanan dan minuman. Makanan
dan minuman yang dimasak dengan matang akan terhindar dari virus ini. Ini
karena virus H5N1 akan mati dalam suhu yang tinggi. Namun pada suhu rendah
virus ini dapat bertahan. Makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat
menyimpan virus H5N1.
Gejala
Gejala-gajala umum ketika terinfeksi adalah demam tinggi,
keluhan pernapasan dan sakit perut. Gejala lengkapnya dapat berupa :
- Demam sekitar 39 derajat Celsius
- Batuk
- Lemas
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Tidak nafsu makan
- Muntah
- Nyeri perut
- Nyeri sendi
- Diare
- Infeksi selaput mata
(conjunctivitis)
Gejala tingkat lanjut
dapat menyebabkan severe respiratory distress atau sesak napas hebat. Hal ini
karena infeksi flu burung menyebar ke paru-paru dan menyebabkan radang
paru-paru.
Gejala di Hongkong tahun
1997 berupa : demam, batuk pilek, sakit tenggorokan, muntah, dan keluhan
pusing.
Sedangkan di
Vietnam di tahun 2004 mempunyai gejala yang berbeda. Pasien yang terjangkit
virus H5N1 tidak mengeluh sakit tenggorokan atau pilek namun mereka malah
menderita diare dengan tinja yang cair.
Perawatan
Obat-obatan yang
diberikan pada pasien berupa obat penurun panas dan antivirus. Obat antivirus
yang diberikan pada pasien adalah jenis yang menghambat replikasi dari
neuramidase (neuramidase inhibitor), antara
lain Oseltamivir (Tamiflu) dan Zanamivir. Namun yang perlu
diperhatikan adalah setiap antivirus tersebut mempunyai efek samping dan perlu
diberikan dalam waktu tertentu dan dengan anjuran dokter.
Selain itu obat yang
diberikan biasa sesuai dengan gejalanya bila batuk, pasien dapat diberi obat
batuk; kalau sesak dapat diberi obat jenid bronkodilator untuk melebarkan
saluran napas yang menyempit. Namun jika keadaan pasien terus memburuk, tidak
mungkin perlu dipasang alat ventilator untuk membantu pernapasannya.
Pencegahan
Pasien yang tertular
virus tidak selamanya akan menimbulkan sakit. Namun, hal ini dapat membahayakan
di kemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga memiliki potensi
patogen pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan atau burung yang
mati mendadak pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu burung. Untuk
mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu burung perlu
dimusnahkan dan dicegah penyebarannya
Tangan harus dicuci
sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah. Kebersihan
diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan
tubuh dan pakaian juga perlu dijaga
Unggas sebaiknya tidak
dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus
dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
Daging unggas harus
dimasak sampai suhu 70 derajat C atau 80 derajat C selama sedikitnya satu menit
Gunakan pola hidup sehat
untuk membantu ketahanan tubuh, seperti makan makanan bergizi, istirahat yang
cukup dan olah raga teratur.
5.virus mosaik
(Tobacco
mosaic virus, TMV) adalah virus yang menyebabkan penyakit pada tembakau dan tumbuhan anggota suku terung-terungan (Solanaceae)
lain. Gejala yang ditimbulkan adalah bercak-bercak
kuning pada daun yang menyebar, sepertimosaik. TMV
adalah virus pertama yang ditemukan orang.
Adolf
Meyer (1883)
menunjukkan pertama kali bahwa gejala mosaik ini dapat menular, seperti
penyakit bakteri.
Keberadaan adanya substansi non-bakteri pertama kali ditunjukkan oleh Dmitri Ivanovski, biologiwan Rusia, pada tahun 1892. Daun sehat yang diolesi ekstrakdaun
tembakau yang menunjukkan gejala mosaik dapat tertular. Ketika ekstrak itu disaring
dengan saringan keramik -- yang sangat halus sehingga bakteri pun tidak dapat
menembus -- dan dioleskan pada daun sehat, daun itu pun tetap tertular.
Ivanovski berpendapat ada substansi super kecil yang bertanggung jawab atas
gejala tersebut. Martinus
Beijerinck mengonfirmasi
hal ini. Isolasi pertama kali dilakukan oleh Wendell M. Stanley (1935)
dari Institut Rockefeller AS.Virus ini biasanya menyerang tumbuhan tembakau
Gejala
Pada daun terjadi bercak-bercak hijau muda atau kuning yang tidak teratur.
Bagian yang berwarna muda tidak dapat berkembang secepat bagian hijau yang
biasa, sehingga daun menjadi berkerut atau terpuntir. Jika semai trinfeksi
segera setelah muncuk, semai dapat mati. Jika tanaman trifeksi setelah dewasa
pengaruhnya dapat lemah sekali. Infeksi mosaic pada buah mungkin tidak
menimbulkan gejala. Namun jika tanaman terinfeksi sejak awal, buah hanya
menjadi kecil, bentuknya menyimpang, dan pada dinding buah mungkin terjadi
bercak-bercak nekrotik.
Jika mosaik tembakau dan mosaik mentimun mengdakan infeksi secara bersamaaan,
pada batang dan buah akan terjadi garis-garis hitam yang terdiri atas jaringn
mati.
Penyebab Penyakit
Penyakit disebabkan oleh virus mosaic tembakau (tobacco
mosaic virus, tobamovirus = TMV), yang dahulu dikenal sebagai Marmor tabaci
Holmes, yang juga disebut sebagai Nicotana virus 1 (Mayer) Smith. Virus yang
terdapat pada toma biasa juga di sebut sebagai virus mosaic tomat (Tomato
mosaic virus = ToMV), dan dikatakan ToMV memiliki hubungan yang erat dengan
strain-strain TMV (Bos, 1983;Lange, 1984 dalam Semangun, 2007).
Virus memiliki titik inaktivasi pemanasan 94ºC, titik pengenceran terahir 1 :
1.000.000. dalam daun tembakau virus sanggup bertahan sampai puluhan tahun.
Zarahzarah (virion) virus mosaic tembakau berbentuk batang-batang yang panjangnya
280 nmdan tebalnya 15nm.
Penyebaran
Kebanyakan tembakau mengandung penyakit , kalau mereka yang
bekerja di pertanaman tomat merokok atau mengunyah tembakau, maka mereka
inilaha yang menularkan tanaman dengan TMV. Virus menular secara mekanis, oleh
tangan para pekerja, ternak, atau alat-alat pertanian. Virus tidak ditularkan
oleh serangga. Selain pada tembakau, virus jiga dapat betahan pada sisa-sisa
tanaman sakit selama 4 bulan. Virus jug adapt bertahan dari musim ke musim pada
gulma yang termasuk suku terungan (Solanaceae), misalnya kecubung dan ceplukan.
pencegahan
1. Tidak merokok
selama bekerja di pertanaman tomat, khususnya pada waktu bekerja di persemaian
dan pada waktu memindahkan tanaman. Pada waktu ini pekerja dapat menularkan
virus ke banyak tanaman, dan infeksi pada tanaman masih kecil akan sangan
menekan produksi. Meskipun virus yang melekat di tangan tidak dapat sama sekali
hilang di cuci, tetapi membasuh tangna dengan sabun atau deterjen akan banyak
mengurangi infeksi.
2. Persemaian diperiksa denga
teliti, bibit yang sakit di cabut agar tidak menjadi sumber infeksi. Sekitar
persemaia di bersihkan dari gulma, terutama gulma yang dapat menjadi inang
sekunder seperti dari suku terung-terungan (Solanaceae)
3. Diusahankan tanaman, khususnya
yang masih muda tidak terlalu banyak di pegang dan tidak dipegang terlalu
keras, misalnya pada saat memanjatkan tanaman dan pada waktu memangkas.
4. Proteksi silang atau
premunisasi. Tanaman ditulasi dengan strain virus yang lemah untuk melindunginya
terhadap infeksi strain virus yang kuat (Sulyo, 1988 dalam Semangun 2007).
Hiruki (1980) di Canada membuktikan bahwa tanaman tomat yang diinfeksi dengan
virus mosaic tembakau yang dilemahkan (dipanaskan dengan suhu 35ºC selama 15
hari dalam batanga tembakau) terlindungi dari infeksi virus yang virulen.